Malaysia.gentalajambi.id- Asmardan TKI yang bekerja di Malaysia kini tidak bisa
berbuat apa-apa lagi, karena penyakit yang tengah dideritanya.
Informasi yang diperoleh, Asmardan berasal dari Desa Cupak,
Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci. Sudah 3 bulan terbaring sakit
kompilasi.
Isteri Asdarman dalam unggahan di akun Amirul Kincai Amirul menyampaikan "Assalamualaikum,, suami ku ASDARMAN anak Pak samsidar dan ayah almarhum usman D,semakin hari penyakitnya semakin parah,semakin hari badannyanya semakin kurus,tak seorang pun yg sudi menolong penghantaran pulang kampung, saya harus mencari uang RM 5,000, baru bisa suami pulang kekampung (red:Kerinci). Saya istri tidak bekerja karena merawatnya. asal Pondok beringin dan masih keluarga pak sekda asraf Sebukar.
Tim gentala.id mencoba mengonfirmasi ke istri pasien, Elida
mangatakan "Suami saya sekarang sudah pulang kerumah kontrakan, suami saya
rawat jalan, setiap hari suami saya harus pergi ke klinik untuk mendapatkan
suntikan setiap hari, Saya sudah tidak punya uang, saya sekarang ada di Hulu
Langat Selangor Malaysia, "jelasnya lewat via messanger. Senin (26/10)
pukul 1:00 WIB.
"Mau pulang ke indonesia saya harus bayar kampoun (red:denda),
sangat mahal saya tidak punya uang, saya sudah 3 bulan tidak kerja, karena merawat suami saya. Suami
saya sudah sangat kurus, dia makan dan minum tak mau masuk lagi, masuk mulut
terus keluar muntah, karen sudah 3 bulan sakit, "ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada bulan Agustus lalu kami
sudah menghubungi pihak dokter spesialis yang menangani suami saya (Asmardan)
dan dokter mengatakan pasien sudah memiliki penyakit kompilasi.
"Kami sudah menghubungi pihak dokter dan penyakit
pasien asal Cupak ini sudah kompilasi, dokter juga menyampaikan anggaran biaya
pengobatan mencapai 30.000 Ringgit atau 100 Juta, "ujarnya.
Senada dengan Elida, Martunus KBKBM (Keluarga Besar Kerinci
Bersatu) di Malaysia mengatakan penyakit Asmardan ini sudah memiliki penyakit
kompilasi, beberapa waktu lalu kami mencoba menghubungi pihak dokter RS Tengku
Murkis Cheras Malaysia dan dokter mengatakan pasien sudah memiliki penyakit
Kompilasi.
"kami sudah berusaha semaksimal mungkin mencari biaya
untuk pengobatan pasien (Asmardan) namun apalah daya biaya pengobatan terlalu
tinggi, hingga saat ini dana belum mencukupi, "tutup Martinus. (EK/HNF)